Pupuk GRATIS

MUSIM PANEN PADI segera tiba ada pula yang sudah panen, coba kita liat dan pelajari Apa itu JERAMI, hampir semua orang sudah mengenal jerami yaitu hasil/limbah pertanian dari budidaya tanaman padi. Ada yang sebagian petani menganngap jerami itu tidak berguna dan membuat para pembajak sawah enggan mengolah sawah yang ada jeraminya alasanya membuat macet roda traktor. Ada pula yang sudah berpikiran bahwa jerami merupakan limbah yang bermanfaat bagi mereka, bisa sebagai pakan ternak dan juga bisa sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah. Aalangkah baiknya kita berpikir dua kali manfaat jerami untuk ke depannya nanti. Apakah kita mau mendapatkan pupuk gratis dari jerami untuk menyuburkan tanah, atau kita masih berpikir pupuk ya UREA, NPK, ZA dan kawan kawanya.

Perlu kita ketahui bersama NPK, UREA, ZA, TS, dll merupkan pupuk kimia yang mempunyai manfaat untuk mepercepat pertumbuhan tanaman, menguatkan batang dan masih banyak sekali manfaatnya, yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa pemberian pupuk kimiia yang berlebihan misal UREA dapat menyebabkan batang mudah rebah, mudah terkena penyakit kresek, terlalu banyak pupuk TS bisa mengakibatkan tanah menjadi keras/bantat, dll.

Lain halnya dengan pupuk yag dihasailkan dari JERAMI yang mempunyai manfaat dan kegunaaan yang cukup membuat para petani kita senang melihat tanahnya subuir dan mahluk hidup yang ada didalamnya seperti mahluk yang dapat kita liat seperti cacing yang mempunyai manfaat menyuburkan tanah, dan mahluk hidup lain yang tidak bisa kita hanya dengan mata telanjang akan secara terus menerus berkembang biak seiring berjalanya waktu.


Jerami dianggap tidak memiliki nilai ekonomi, bahkan cenderung dianggap sebagai limbah. Di Korea, budaya membakar jerami sudah ditinggalkan sejak tahun 90-an. Sedangkan di Jepang jerami dipotong-potong dan dikeringkan untuk kemudian dibenamkan kedalam tanah saat membajak. Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesuburan tanah.

Perbandingan antara bobot gabah yang dipanen dengan jerami umumnya 2:3. Bila produksi gabah secara nasional dalam satu tahun 50 juta ton saja, berarti akan menghasilkan jerami sebesar 75 juta ton. Dari satu hektar sawah diperkirakan menghasilkan 5-8 ton jerami, bergantung pada varietas yang ditanam dan tingkat kesuburan tanaman. Sehingga pada luasan 100 ha pertanaman padi yang panennya bersamaan, berarti dapat dihasilkan 500-800 ton jerami. Dengan demikian akan terjadi penimbunan jerami pada petakan sawah seluas 5-7% dari total luasan petakan.

Jerami padi pada umumnya tidak digunakan oleh pemiliknya. Kalaupun digunakan oleh orang lain, tidak ada perhitungan ekonomi antara pemilik dengan pengguna jerami tersebut. Secara konvensional sebagian petani memanfaatkan jerami sebagai alas lantai kandang ternak, pakan, bahan bakar, atap rumah, alas tidur, pelindung persemaian, dan pupuk organik.

Badan Litbang Pertanian telah melakukan serangkaian penelitian untuk mengetahui sejauh mana potensi pemanfaatan jerami padi. Sebagai sumber hara tanaman, jerami ternyata mengandung N, P, K, S, Si, Ca, dan Mg. Disamping itu jerami juga sebagai sumber bahan organik dan pembenah tanah, bahan kompos, konservasi lahan, media jamur merang, bahan bakar dan biogas, pelengkap pemeliharaan ikan/udang, bahan baku industri, bahan penyerap logam berat dalam air dan pakan ternak. Salah kelola jerami padi seperti membakar, menyebarkan jerami mentah pada lahan sawah, pemberian pakan ternak langsung, dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat pembakaran jerami, juga kurang menyehatkan ternak.

Disetiap daerah larangan pembakaran jerami dihentikan, apa yang akan kita lakukan ke depanya nanti kepada lahan sawh kita, kita lah yang mengawalinya untuk masa depan kita dan masa depan anak cucu kita. Selamat Kembali Ke Zaman Organik, STOP PEMBAKARAN JERAMI


Oleh; Yusuf Bahtiar

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Previous Post Next Post
Post ADS 1
Post ADS 1